Mataku silau saat kami berbincang. Bukan hanya karena sinar mentari yang mulai membias dari luar jendela mobil, melainkan juga dari dua pasang mentari yang semakin berbinar di kedua matanya.
“Jadi, ini kipasnya, Kek?” jawabku ikut antusias.
Tentu saja aku penasaran dengan lanjutan cerita pria bungkuk itu.
Bruuuk.
Badan kami hampir terpental. Mobil yang kami tumpangi terbang. Ceruk selebar setengah meter dibabat begitu saja. Wajar saja, jarum kilo...