Sang "Dermawan"

Oleh: Alwi Hamida

Siang yang sangat terik. Pak Arya mengusap peluh di dahinya. Baru saja dia berjalan cukup jauh dari kampung sebelah.

"Duh, panas sekali ya." keluhnya dalam hati.

Dia meraba saku bajunya. Kosong. Nggak ada sepeser pun uang ditemukannya disana.

Pak Arya tambah pusing. Tenggorokannya kering dan dia hanya bisa menelan ludah saat melewati sebuah warung.

Dia baru ingat lembar terakhir uangnya sudah diberikan kepada tukang ojek, yang mengantarnya sampai di ...

Baca selengkapnya →