Hutan tidak pernah benar-benar sunyi. Ia hanya belajar bagaimana menyembunyikan suaranya dari manusia yang datang dengan keyakinan bahwa akal dan keberanian cukup untuk menaklukkannya.
M. Gibran melangkah perlahan di antara batang-batang pohon yang menjulang, napasnya teratur, telinganya siaga. Sebagai jurnalis investigasi, ia terbiasa membaca tanda-tanda kecil: tanah yang terlalu rata, dedaunan yang tidak wajar, keheningan yang mendadak. Ia berad...