SATU TITIK: TANPA BERTANYA NAMA

Oleh: Wafa Nabila

Ketika melihat anak-anak itu berlari dan juga menikmati airnya, aku di sini duduk menunggu akan tiba senja sampai tersenyum secerah bunga, setiap kali menceritakanmu pada bocah-bocah kurus tak terurus itu, mereka bersorak gembira sampai mendengarkan nada jeda suara napasku yang tertunda.

Semangat bocah-bocah pinggir pantai itu sangat kentara di dalam matanya. Bahkan aku, tidak bisa mendeskripsikan secerah apa selain bunga kesukaanmu.

Andai aku bisa ...

Baca selengkapnya →