Sayap di langit senja

Oleh: Erlangga Putra

Bagian 1: Awal Pertemuan

Sore itu berpendar lembut dengan warna jingga pucat, seolah-olah mentari terlalu letih untuk bersinar terang. Udara terasa tenang, seakan menahan napas, dan waktu seakan melambat di tengah hamparan sawah yang sunyi. Di atas sebuah batu besar di tepi sawah, Aksa duduk. Kakinya menggantung ringan, wajahnya mengarah ke cakrawala. Diam. Seperti biasa.

Aksa bukan anak yang ramai. Ia bukan tipe yang bersenda gurau di warung kopi ...

Baca selengkapnya →