Hari itu, Nina pulang agak lebih lambat dari biasanya. Guru bahasa Indonesia-nya, Pak Herman, memberikan soal-soal latihan yang cukup sulit dan berjumlah banyak, yang membuat Nina pusing tujuh keliling. Belum lagi dia harus piket bersama teman satu regu yang sudah jelas tidak mau membantunya.
Usai piket, Nina bergegas lari ke luar gerbang sekolah. Dia berdiri di bawah halte kecil, menunggu angkot datang. Lima menit dia menunggu di situ, hujan tur...