Sebelah

Oleh: Yooni SRi

“SEPATU siapa ini, cuman separoh?”

Lagi-lagi pertanyaan itu membuatku harus banyak-banyak istighfar dan mengelus dada. Ya ampun, kalau ngomong itu bisa gak sih, kosakatanya disesuaikan dengan kebutuhan. Masa iya, untuk ukuran benda seperti sepatu memakai kata 'separuh'? Memangnya hati, yang separuhnya ada di aku dan separuhnya lagi enggak tahu sama siapa? Ngawur!

Eh, ngomong-ngomong, aku Yuna. Dan yang barusan bertanya dengan kalimat serampangan itu Ike, teman sekelasku yang super duper dermawan. Uangnya banyak sih, jadi dia gampang aja be...

Baca selengkapnya →