Kami pernah duduk beradu punggung di pinggir pelabuhan, menunggu sirine kapal yang melengking tajam. Tak peduli betapa banyak penumpang yang mulai riuh memasuki kapal, kami berdua hanya berjalan pelan seperti tak ingin semua ini terlewati dengan cepat. Dia bilang, aku harus pulang pada waktu dan tempat yang kami janjikan. Aku menjawab iya, sebagaimana yang aku inginkan. Aku akan pulang empat tahun lagi setelah kuliahku selesai. Aku akan meminang...