*****
Pertama kali yang menjadi objek pengelihatan Laura adalah punggung tegap Aksa. Punggung tegap yang entah mengapa malah terlihat membawa beban berat. Helaan napas pria itu juga terdengar sangat sesak. Sesekali dia akan menyesap rum yang sedari tadi berada di tangan kanannya lalu tertawa kecil sendiri atau berekspresi sedih tiba-tiba.
Selalu begitu.
Terhitung tiga puluh detik sejak pertama kali Laura memegang handle pintu sampai saat ini, dia masih menimbang-nimbang hal apa yang akan dikatakannya pada pria nelangsa disana. Menanyakan kabar? Atau bertanya apa kamu baik-baik saja? Itu.. terlal...