“Aku sudah mengambil sekeping waktu untuk kau kunjungi. Waktu yang sudah kuambil, tidak akan bisa dikembalikan ke tempat waktu itu seharusnya terjadi. Kau akan menyesal seumur hidupmu jika tidak mengambil kesempatan ini.”
Aku melengos panjang. Sudah seminggu dia berada di sini. Mengganggguku dengan setiap ucapannya seperti seorang penjual yang meyakinkan pembelinya dengan produk dagangannya. Hampir setiap jam aku mendengarkannya mengoceh tenta...