Haikal pemuda gemuk berkacamata serta berambut cepak memainkan nasi dengan lauk oseng buncis, ia sejak tadi hanya memainkannya saja, wajahnya resah. Parto, ayah Haikal yang sehari-harinya menjadi seorang karyawan di sebuah BUMN bidang telekomunikasi menegurnya, apalagi alasan Haikal sangat tidak masuk akal.
“Itu lagi dari kemarin! Jaman sekarang mana ada gituan!” Bentak Parto yang tentu saja dapat ditebak dengan mudah oleh Haikal.
Memang sudah dua minggu ini Haikal mengalami pengalaman mengerikan yang tidak pernah ia alami sepanjang hidupnya, pemuda lulusan paket C itu diteror seorang nenek-nenek tua dengan wajah menyeramkan yang menggedor-gedor jendela rumahnya. Haikal cemas, ia berusaha memasukkan nasi ke dalam mulut dan mengunyahnya pelan-pelan.
Tiba-tiba terd...