Selena.

Oleh: Mariana Sibuea

Kota kecil ini memberi banyak harapan dan ambisi bagi kaum muda yang telah didoktrin untuk merantau ketika sudah waktunya. Pemikiran modern semakin menonjol dan sering kali perempuan lebih berani berpendapat. Meski seringkali pendapat itu didengar pada kondisi tertentu saja.

Selena menjadi salah satu gadis SMA yang mengikuti arus ambisi orang-orang disana. 

“Bu, Selena berangkat, ayah masih tidur?”

“Sepertinya begitu, coba nanti sekalian pamit kamu cek ya kaa” 

dengan langkah penuh semangat Selena berlari kecil menghampiri kamar ayahnya.

“Hoi tuan, sarapan mu sudah jadi” ucap Selen...

Baca selengkapnya →