Senyum Masa Lalu

Oleh: Toni Al-Munawwar

Rumah itu tampak tidak terlalu besar. Juga tidak terlalu kecil. Hanya terdiri dari tiga kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Setiap kali ia pulang ke rumah, lelaki itu seolah melihat seorang bocah yang tertawa renyah di meja makan. Namun, tawa yang baru terbit itu mendadak hilang berganti teriakan dan caci maki. Tubuh kecil bocah itu bergetar, ia berlari masuk ke kamar dan bersembunyi di bawah ranjang. Kata-kata kotor melayang begitu saja di depan kamarnya—seolah ia sama kotornya dengan kata-kata itu.

           Suyanto duduk di meja makan ditemani Cantika dan Lastri, istriinya. Suasana meja makan terasa dingin seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada canda tawa yang biasa terjadi. Gadis kecil itu menyantap makanan dengan malas. K...

Baca selengkapnya →