September Hari Kelimanya

Oleh: Widya dhian

 Retak sudah sampai ke sisi paling dalam, sulit untuk utuh kembali. Kalian tahu wujud retak bukan? Iya, meski tak pecah ia berbekas garis.

Waktu itu, memori paling membekas di hati seumur hidupku. September hari kelimanya, langit benar-benar gelap tak bercahaya. Aku yang sedang berkutat dengan tumpukan revisi skripsi yang hampir membuat gila menjadi benar-benar gila, sungguh. Semalam aku tak tidur demi dosen yang memintaku berlari mengejar tanda tangan ...

Baca selengkapnya →