Alkisah. Dahulu kala, di sebuah desa—desa yang pertanahannya belum ditumbuhi pepohonan beton menjulang; desa yang airnya belum mengalir berwarna kecokelatan di atas sungai-sungai beraspal—yang rimbun menghijau dengan pepohonan bambu dan tanah kecokelatan yang menguarkan petrikor sesaat langit memperhujankan, hiduplah seorang gadis bernama: Jeng Kelon, nirsufiks -i atau -kan, apalagi ditambahi dong.
Sebuah nama yang diberikan oleh orang tuanya dan ...