Sitta dan Warna

Oleh: Rewinur Alifianda Hera Umarul

Sebuah pintu terbuka, menyuarakan decit pelan ketika lantai bergesekan dengan pintu kayu itu. Langkah kaki terdengar mantap, melangkah ke dinding sebelah kanan guna menyalakan lampu ruangan. Lampu telah menyala, kini ia berjalan menuju kasur di tengah ruangan. Sang pemilik kamar bernuansa abu-abu itu merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia bertanya-tanya tentang waktu, namun tak memiliki tenaga untuk menengok ponsel yang ada di tas hitamnya atau s...

Baca selengkapnya →