Ada legenda kota yang jarang diceritakan dengan suara keras.
Tentang sebuah stasiun kereta yang hanya muncul pada pukul dua pagi. Di antara batas waktu yang tidak termasuk malam, tapi juga belum termasuk pagi.
Kata orang, kereta yang berhenti di sana tidak membawa penumpang yang hendak pulang atau pergi.
Bukan pekerja lembur, bukan wisatawan, bukan pecandu insomnia.
Melainkan jiwa-jiwa yang berdiri di titik paling rapuh dalam hidup mereka. Yang belum tahu apakah mereka masih ingin hidup, atau sebenarnya sudah menyerah tapi belum berani mengakuinya.
Dan malam itu, Nino berdiri di peron yang tidak ...