Siang ini aku pulang ke istanaku dan disambut oleh penduduk di gerbang masuk ibu kota. Orang-orang menyerukan namaku dan ucapan selamat datang kembali. Sudah tiga tahun aku merantau ke luar kerajaan demi menempuh pendidikan dan di sini aku kembali untuk menyebarkan semua yang selama ini kupelajari.
Aku adalah putri keempat dari selir yang sudah lama meninggal dunia. Karena itu raja terkesan – atau memang – tidak peduli padaku, tapi aku tak akan membiarkan desa asal ibuku ikut terabaikan.
***
“Selamat datang, Putriku,” kata ayahku itu tanpa menoleh. Siang ini ayah dan ket...