Narendra selalu ingin menjadi pengusaha roti. Tapi, bapaknya selalu bercanda, “Ren, ren. Nama elu itu Aren, bukan Pasir. Yang begituan itu pakainya gula pasir, bukan gula aren.”
Apaan sii?!
Maklum, bapak-bapak umur segitu memang lagi lucu-lucunya.
Biarpun begitu, ia paham maksud bapaknya. Mimpi itu yang realistis aja. Lihat-lihat duit, kalau miskin, udahlah. Bahan-bahan kue dan roti yang kebarat-baratan itu mahal. Sulit dijangkau, dari yang mu...