Sudah berbulan-bulan sejak Raka pertama kali berkenalan dengan Dinda. "Wanita yang istimewa," pikirnya. Tapi ada yang berbeda akhir-akhir ini—Dinda semakin jarang ditemui.
Telepon Raka bergetar, dan sebuah pesan dari Dinda masuk.
"Raka, aku gak bisa datang malam ini. Harus lembur, maaf banget."
Ini sudah kali ketiga Dinda membatalkan rencana mereka. Raka mengetik balasan, tetapi kali ini, ada rasa ragu yang tumbuh di dadanya.
"Besok aja kalau kamu sempat," balas Raka, meskipun hatinya bertanya-tanya, apa benar setiap bari kerja lembur terus?
..