Namanya Ralina, aku mengenalnya saat kita masuk di SMA yang sama. Ralina anak nya sangat pendiam, dia juga pemalu. Sedangkan aku, orang paling cuek. Sejak kecil aku hampir tidak punya teman, karena aku terlalu asyik dengan duniaku sendiri. Tetapi sejak ada Ralina, aku seperti sebuah botol yang menemukan tutup nya yang selama ini hilang. Ralina tidak seperti teman, melainkan lebih seperti ibu, dia selalu memperingatkanku tugas sekolah dan lain nya.
Suatu ketika, Ralina tidak masuk selama seminggu. Tidak ada yang tahu alamat rumah nya, alamat yang ada di sekolah adalah alamat rumah kos ya...