Sunyi Terlarang

Oleh: Ade Vina

Sunyi Terlarang

Malam itu desa begitu ramai. Jalanan yang biasanya sepi kini penuh orang. Anak-anak berlarian, para pedagang menggelar dagangan mereka, tikar-tikar disusun hingga memenuhi pinggiran jalan. Dari kejauhan suara gamelan mengalun pelan. Aku ikut terbawa arus kerumunan, sampai akhirnya berdiri di depan sebuah arena sederhana yang dikelilingi bambu. Orang-orang menyebutnya jathilan.

Bau kemenyan dan dupa menusuk hidung. Semua orang terli...

Baca selengkapnya →