Setelah membersihkan kandang ayam di belakang rumah, dan diriku sendiri, di Ahad sore, aku menemui adikku di serambi depan untuk sebuah urusan. Dia tengah sibuk dengan buku komiknya ketika aku bilang, "Son, bisa bantu aku?"
"Bantu apa?"
Gerakannya malas, ditambah sorot matanya yang seperti terancam membuatku tak yakin saudaraku ini sudi membantuku. Tapi karena aku merasa benar-benar membutuhkannya, jadi kusampaikan saja apa mauku.
"Surat? Jeany? Gak mau!"
Suaranya tegas. Meskipun mirip gadis bersuara bariton. Lalu jari tangannya membalikkan halaman buku komiknya tanpa melihatku. Aku berdiri di sampingnya d...