Hampir tiap sore di depan gedung PB Beladiri - Gelora Bung Karno, terlihat seorang kakek melatih tinju dua anak lelaki kembar yang slalu bersamanya. Tapi mereka terlihat seperti gelandangan, kedua anak itu kurus kering tak terurus, sedangkan si kakek kumal dan renta.
Tapi si kakek begitu bersemangat, apalagi karena banyak atlet beladiri yang melintas dan memperhatikan. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang tersebut, mungkin iba atau mencemooh.
Sesekali si kakek sengaja mengeraskan suaranya sembari menunjukkan gerakan kepada kedua anak itu "yang benar mukulnya Yan, Jun... Gini loh.. Hiat!! Liat tangan kakek!! ".
Kedua remaja itu pun mengangguk dengan raut letih. Dan sebenarnya ada raut sungkan di wajah mereka karena diperhatikan banyak orang, apalagi kakek ini bukan seperti pelatih profesional dan lebih terlihat sok jago.
Lantas dari kejauhan ada seorang pria yang slama ini kerap memperhatikan mereka, perawakan dan postur tubuhnya kekar, mengenakan kaos kutung bertuliskan Fighter, dia melihat si k...