Pagi masih sangat dini. Langit belum sepenuhnya berwarna biru, namun diri ini sudah berjaga di samping raga yang telah terbungkus pada kendaraan yang akan membawa ia bepergian jauh. Raga itu pergi meninggalkan jejak rindu yang menusuk hati, embun pagi telah terserap oleh netra ku hingga masuk ke dalam dada, dan membuat ulu hatiku terasa penuh. Aku mendongak ke arah langit, sambil bergumam
“mengapa kau kejam sekali pada ku, haruskah kau membawa...