20 orang pria berusia sekitar 20-30 tahunan berseragam ungu dan hijau berlarian saling kejar-mengejar, tarik-menarik, tabrak-menabrak, tendang-menendang, sikut-sikutan, sliding-slidingan bahkan sampai pukul-pukulan di atas sebuah tanah lapang yang tidak rata dan berumput jarang-jarang dalam sebuah stadion yang cukup besar tanpa kursi dan atap bagi para suporter yang berkerumun dan berdesak-desakan sekaligus berbagi tempat bagi para pedagang asongan untuk berkeliling menjajakan kacang, kuaci, dan permen dan lumpia dan tahu Sumedang, kerupuk, pentol, beberapa macam es dan juga air mineral di bawah terik matahari sore yang hangat menyengat di tengah-tengah sebuah kota kecil dalam sebuah pulau yang sangat padat akan pendud...