Malam itu dingin dan sepi. Mia duduk sendirian di kursi kafe kecil yang menghadap ke jalanan basah karena hujan, tangannya memegang secangkir kopi yang sudah lama mendingin. Matanya terpaku pada jalanan yang dilintasi orang-orang yang berlalu-lalang dengan langkah terburu-buru. Hatinya merasa kosong, meski di luar, dunia tampak penuh dengan kehidupan.
Ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk.
"I think we have to talk. Kamu bisa datang gak? Ada hal pe...