Tiwah

Oleh: Astromancer

Tak ada Tiwah[1] lagi tahun ini, begitu ucap Damang[2] beruban dan bertato banyak itu. Dua puluh dua kepala keluarga, dua belas tua-tua, dan satu orang tamuei adalah hadirin musyawarah desa bulan ini. Aku orang dengan status si tamuei itu, dengan kata lain tamu. Sekarang desa ini sedikit orangnya. Kata warga, dusun ini pernah ramai. Entah sejak kapan, satu persatu merantau ke kota baru, ke proyek pemerintah itu. Taraf hidup orang memang harusnya ...

Baca selengkapnya →