Hari ini muncul di koran berita tentang seseorang yang kebal. Bukan, bukan kebal bacok seperti cerita-cerita masa lalu itu. Bukan pula kebal peluru, apalagi kebal lapar, itu semua sudah basi. Kalau hanya kebal yang sudah biasa seperti itu, tentu koran tersebut tidak akan menjadikannya kabar utama. Ini tentang kebal derita.
Kenapa? Tidak menarik? Baiklah, coba baca baik-baik judul beritanya – bayangkan huruf kapital diketik dengan ukuran font 60, baris pertama berwarna merah dan baris kedua (dengan font yang lebih kecil) berwarna kuning. Baris pertama tertulis: JIMAT KUMIS TIKUS HILANG TUAH. Lalu baris keduanya: LELAKI YANG KEBAL DERITA ITUPUN BANGKRUT. Di samping d...