Kecemasan Nining makin melonjak. Langit di atas kepalanya tak lagi berhias semburat jingga. Nining sadar, malam akan segera datang memekatkan hari. Padahal semenjak tadi pagi pamit untuk berangkat sekolah, Atin belum juga kembali pulang ke rumah.
Entah ke mana putrinya itu pergi? Selama ini Atin tak pernah terlambat pulang sekolah. Kalaupun Atin hendak bermain ke rumah teman, satu pemberitahuan akan singgah terlebih dahulu di telinga Nining. Karena merasa sudah duduk di bangku kelas lima, Atin malah kerap menyungut sewaktu dijemputnya sepulang sekolah. Atin lebih suka pulang bareng teman-temannya. Oleh karenanya Nining akh...