TUNANGAN

Oleh: Yant Kalulu

Taksi yang aku tumpangi melaju pelan, menyeruak di antara ratusan kendaraan yang lalu lalang di jalan utama Ibukota, membelah belantara gedung-gedung pencakar langit. Orang-orang bergegas ke kantornya untuk beraktifitas. Mereka saling serobot agar bisa tiba di tujuannya lebih cepat. Hatiku terasa sendu melihat pemandangan Jakarta yang setiap hari tidak lepas dari kemacetan, mengingatkan aku pada sebuah puisi karya Diah Hadaning. Penyair itu menuliskan kondisi Jakarta pada kurun waktu beberapa dekade yang lalu. Walau judulnya Jakarta Hari Ini, namun gambaran Jakarta saat itu sangat berbeda dengan kondisi Ibukota saat ini. Walau mungkin ada satu hal yang sama, yakni ma...

Baca selengkapnya →