Daruma itu masih tersimpan di rumahnya. Ia meletakkan boneka lucu bermata besar simbol klasik Jepang itu di meja yang ada tepat di sebelah tempat tidurnya. Baginya boneka yang terbuat dari washi[1] itu memiliki kesan tersendiri baginya. Boneka yang secara tradisonal berwarna merah itu adalah pemberian dari seseorang di masa lalu saat mereka berkunjung ke Shorinzan Daruma-ji[2] di Prefektur Gunma. Hiroshi menatap lekat daruma. Kenangan di masa lalu seolah merasuk kembali mengisi relung hatinya. Tambah lagi akhir-akhir ini ia seolah diteror dengan sebuah pesan yang masuk ke Line, Facebook dan Instagram-nya. Beberapa saat lalu pesan itu pun masuk lagi ke Line-nya.
Lelaki yang kini menginjak usia menjelang tiga puluh tahun itu mengerutkan keningnya saat membaca pesan masuk. Isi pesannya masih sama. Sebuah ajakan pertemuan dari seorang yang pernah hadir di masa lalunya. Bukan dari seorang mantan pacar atau pun tunangan. Pesan itu dari seorang wanita yang pernah menyewa jasanya. Pesan itu seolah mengingatkannya kembali dengan masa lalunya. Masa di ...