WIWIK KEPLE

Oleh: Eko Sam

USAI petang tak lagi lajang, keempat bocah itu: Sumini, Arum, Edi, dan Junaedi, saling towel di antara pendar oncor bonggol kates yang digenggam Edi.

Seperti biasa, selesai mengaji mereka akan pulang bergandengan menuju rumah masing-masing. Sebelum berangkat mengaji, mereka berkumpul dan bergilir tugas memukul kentungan pos ronda di ujung timur kampung. Akan tetapi, petang itu ada perihal berbeda. Wiwik, gadis tertua yang mendapat tugas bergilir tak bisa hadir. Bahkan, ia juga tak berangkat mengaji.

Esoknya, di hari Rabu, mereka bergegas berkumpul di pos ronda kembali. Mereka mengenakan seragam beragam: SD, MI dan kaos olahraga. Wiwik yang semalam tak muncul, tampak capai usai memukul kentungan berulang kali. Tak ayal, si Jun—panggilan akrab untuk Junaedi—yang awalnya berniat berlari jadi semakin mempercepat langkah kaki. Ia me...

Baca selengkapnya →