Berbaring di atas perahu tak bersauh, kunikmati ayunan lembut riak ombak Danau Laut Tawar. Kunikmati belaian sepoi angin dan kehangatan matahari sore. Masih saja terasa kau yang membelai wajahku.
Kuhirup pelan dan dalam hawa di atas permukaan danau yang sejuk. Juga masih hawa tubuhmu yang teraromai. Begitu juga cipratan riak ombak yang berulang kali mengecup kening, pipi, dan bibirku, itu bibirmu yang bertubi-tubi mengecup wajahku.
Ru Yi, aku baru ...